Kegiatan Referat Residen Psikiatri Bulan Januari 2024: Pembahasan tentang Kesehatan Jiwa dan Sistem Sosial
Departemen psikiatri FKKMK UGM berusaha untuk menjaga kualitas pendidikan dengan menugaskan peserta didik membuat presentasi referat sesuai dengan topik-topik yang baru, bermanfaat, dan relevan dengan topik-topik hangat dunia, dengan berpatokan pada Sustainable development goal: terutama pada topik Good Health and Wellbeing, Mengurangi Diskriminasi, dan kerjasama dengan pemerintah. Hal ini sesuai dengan konsep ilmu kedokteran jiwa yang memiliki cakupan luas, meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual-religiosa.
Selama bulan januari 2024, dipresentasikan tujuh presentasi referat oleh mahasiswa dengan bahasan terkait permasalahan sosial, kemungkinan terapi baru yang bisa diterapkan pada klinik psikiatri, dan kerjasama kedokteran jiwa dengan bidang spesialisasi lainnya. Permasalahan sosial untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dibahas oleh dr. Stri Nareswari dan dr. Ratna Sari Junita. Dr Stri Nareswari memberikan solusi masalah stigma dan tempat tinggal untuk ODGJ melalui proses integrasi ODGJ pada perkampungan khusus, di mana mereka tinggal bersama ODGJ lainnya, mendapatkan dukungan sosial, dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif.
Perkampungan khusus ini terinspirasi dari skema yang ada di desa Geel, Belgia, di mana ODGJ ditempatkan di rumah-rumah penduduk setempat yang bersedia menjadi keluarga angkat. Meskipun begitu, pelaksanaan program perkampungan ODGJ tentunya harus menyesuaikan dengan fasilitas yang ada di Indonesia, yaitu dengan mengintegrasikan program ini dengan fasilitas panti. Perkampungan khusus dapat menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien dalam memberikan perawatan dan rehabilitasi bagi ODGJ, dan dapat terlaksana dengan partnership dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam hal penyediaan lahan, infrastruktur, perizinan, pengawasan, dan pendanaan.
Dr. Ratna Sari Junita membahas tentang penentuan kontrasepsi oleh psikiater untuk ODGJ wanita. ODGJ wanita merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami kekerasan seksual, baik dari pasangan, keluarga, masyarakat, maupun petugas kesehatan. Kekerasan seksual ini dapat menyebabkan trauma psikologis, infeksi menular seksual, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mencegah kehamilan pada ODGJ wanita yang tidak kompeten untuk memberikan persetujuan, yaitu dengan penentuan kontrasepsi oleh psikiater. Kontrasepsi dapat berupa hormonal, seperti pil, suntik, implan, atau IUD; atau nonhormonal, seperti tubektomi.
Tema kedua yang dipresentasikan adalah tentang layanan psikiatri yang masih dapat ditingkatkan dengan metode psikoterapi dan pengobatan baru yang feasible. Topik ini dibahas oleh dr. Dea Raisa, dr. Annisa Rachmawati, dan dr Heppi Vanadian. Topik yang dibahas adalah terkait psikoterapi transdiagnostik unified protocol untuk mengatasi perilaku self-harm, latihan Hatha Yoga untuk mengatasi cemas, dan terapi neurofeedback untuk insomnia primer. Layanan psikiatri di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya akses dan keterjangkauan masyarakat; tingginya stigma dan diskriminasi terhadap gangguan jiwa; dan efek terapi yang belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan psikiatri dengan menggunakan metode psikoterapi baru yang mudah diterapkan, murah, dan berbasis bukti.
Tema ketiga presentasi referat bulan Januari 2024 adalah bahasan tentang pentingnya kerjasama bidang kedokteran lain dengan bidang psikiatri. Dr Ratih widowati membahas bahwa program berhenti merokok dapat ditingkatkan jika dilakukan secara jemput bola dengan teknis berdasarkan masukan dan evaluasi bersama ahli kedokteran jiwa. Dengan demikian, program berhenti merokok dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi perokok, baik dalam hal kesehatan fisik maupun mental.
Dr. Anovy Rarum menyampaikan bahwa pasien dengan diagnosa HIV dapat mengalami penurunan gejala depresi dengan program mindfulness-based stress reduction. Pasien dengan diagnosa HIV sering mengalami depresi, yaitu gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, atau tidak berharga, yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari. Program mindfulness-based stress reduction dapat bermanfaat untuk mengatasi depresi pada pasien HIV dengan cara mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan, dan memperbaiki kualitas hidup. Program ini dapat dianggap sebagai metode psikoterapi yang dapat memberikan manfaat pada manajemen pasien HIV dan memiliki bukti ilmiah yang cukup.
Sangat penting memberikan pengajaran pada peserta didik psikiatri terkait topik-topik yang komprehensif dan holistik. Psikiatri adalah bidang kedokteran yang sangat dinamis dan berkembang, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang luas dan mendalam. Presentasi referat tersebut dapat berjalan lancar dengan bimbingan seluruh staf, terutama pembimbing utama mahasiswa, yaitu dr Mahar Agusno, Sp.KJ(K), dr Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph D, dr. Silas Henry Ismanto, Sp.KJ(K), Dr. dr. Carla Marchira, Sp.KJ(K), Dr. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ, dan guru besar kami, Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Sp.KJ(K). Mahasiswa telah mendapatkan arahan, saran, koreksi, dan dukungan dalam proses penelusuran referensi, penulisan, dan presentasi referat.
Posted by: Afkar Aulia
Dibuat dengan bantuan bing AI
Keyword SDGs: No Poverty, Good Health and Wellbeing, Quality Education, Reduce Inequalities, Sustainable Cities and Communities, Partnership for Goals
Target SDGs: Social Protective System (1.3), Mental Health (3.4), Equal access to university education (4.4), Reduce inequalities in social protection (10.4), Safe and Affordable housing (11.1), Capacity building for developing countries (17.8)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!